Prediksi Kemenparekraf Wisata Alam Laris Usai Pandemi
25 May 2020 266x New Normal, Pandemi COVID-19
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memprediksi produk ekowisata di Indonesia akan sangat diminati pascapandemi COVID-19.
Terlebih dengan hadirnya kondisi “New Normal” atau tren baru dalam berwisata dimana wisatawan akan lebih memperhatikan protokol-protokol wisata, terutama yang terkait dengan kesehatan, keamanan, dan kenyamanan.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Event) Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani saat Webinar Ekowisata, Rabu (20/5/2020) menjelaskan, pandemi ini mengubah jenis atau tipe dan pengelolaan destinasi termasuk di dalamnya kegiatan ekowisata.
Untuk itu perlu evaluasi dan penataan ulang pola perjalanan ekowisata yang disesuaikan dengan kondisi new normal.
“Kami prediksikan kegiatan wisata alam atau outdoor paling cepat rebound karena ecoturism bukan mass tourism tetapi wisata minat khusus.”
Kita mendukung akan kembalinya atau malah berkembangnya ekowisata di Indonesia. Ke depannya, kami akan konsentrasi di wisata Ecotourism dan Wellness Tourism,” kata Rizki Handayani.
Baca : Paket Rafting di Pacet Mojokerto (Group Kecil 6 Orang)
Dalam Webinar Ekowisata hadir sebagai panelis Direktur Indonesia Ecotourism Network (INDECON) Ary S. Suhandi, Direktur Via Via Tour & Travel Sry Mujianti, dan dipandu oleh Direktur Wisata Alam, Budaya, dan Buatan Kemenparekraf/Baparekraf Alexander Reyaan sebagai moderator.
Dalam kesempatan yang sama, Ary S. Suhandi menjelaskan Ecotourism, Adventure Tourism, dan Wellness Tourism diperkirakan memang akan menjadi produk-produk yang paling diminati pascapandemi.
Baca Juga : Paket Paintball di Pacet ( Group Kecil 10 orang)
Khususnya untuk kegiatan dengan grup kecil dan aktif seperti interaksi di luar ruangan, kegiatan edukasi wisata alam untuk keluarga, hingga aktivitas yang berkontribusi pada konservasi alam.
“Adventure juga berpeluang besar, khususnya kegiatan dalam grup kecil dan aktivitasnya dinamis, seperti trekking, snorkeling, dan diving.”
Wellness Tourism juga diprediksi cepat rebound. Banyak orang membutuhkan kebugaran pascakerja rutin yang tinggi dengan marketnya adalah orang dari kota,” ujarnya.
Ary menjelaskan, ekowisata merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kepedulian wisatawan pada pentingnya menjaga kualitas lingkungan kawasan tempat mereka berwisata, hanya dalam konteks ekowisata perlu penyempurnaan, dimana keuntungan devisa bukanlah kiblat satu-satunya, namun juga memikirkan kelestarian dan pelibatan masyarakat lokal.
“COVID-19 mengajarkan kita banyak hal, selain mitigasi risiko juga salah satunya tentang pentingnya manajemen pengunjung, mengatur kuota, hingga membagi kelompok besar ke dalam kelompok kecil pada saat kegiatan wisata,” katanya.
Sementara itu, Direktur Via Via Tour & Travel Sry Mujianti mengatakan, pascapandemi akan terjadi pola perjalanan wisata baru.
Kombinasi wisata alam dan budaya biasanya menjadi pilihan utama wisatawan. Hal ini akan semakin lengkap apabila didukung dengan interpretasi yang kuat di setiap destinasi.
“Sebagai contoh, untuk klaster Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar) biasanya menghubungkan kota-desa kemudian ada klaster Jawa Timur, mulai dari Malang hingga Banyuwangi.
Wisatawan akan lebih memilih untuk melakukan perjalanan dengan jarak yang relatif dekat atau menempuh waktu lebih singkat,” ujarnya.
*Sumber Artikel : Agustini Rahayu Kepala Biro Komunikasi
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Info Paket Outbound/Rafting/Paintball untuk Group Kecil usai Pandemi hubungi kami : 0822 1321 7720
Kontak Kami
Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.
-
Hotline
082213217720 -
Whatsapp
082213217720 -
Email
enterprovider@gmail.com
Belum ada komentar